• Wacana ilmiah.
  Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.


   Dalam tataran ilmiah, bahasa Indonesia sangat wajib diperlukan terutama dalam penulisan karya ilmiah, sehingga bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan agar pemahaman bahasa dalam satu paragraph ke paragraph lainnya dapat dimengerti.
Ciri-ciri dari bahasa Indonesia ragam bahasa ilmiah, antara lain :
  1. Bahasa Indonesia ragam baku,
  2. Penggunaan kalimat efektif,
  3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda,
  4. Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias,
  5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan,
  6. Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

  • Wacana semi ilmiah.
   Wacana semi ilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang kadang-kadang subjektif.

Contoh bahasa dalam tataran semi ilmiah
   Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melaui dinas pekerjaan umumnya (DPU) terus mempermulus jalan-jalan trans propinsi yang ada dikabupaten Tanah Bumbu itu. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Adhi Karya tersebut, sangat terasa manfaatnya oleh masyarakat.
   “Khususnya para pengguna jalan trans provinsi, baik yang dari Banjarmasin menuju Batulicin dan Kotabaru,” kata Fadli MHM, yang kesaharian sebagai pengemudi angkutan penumpang Banjarmasin – Batulicin PP.
   “Dulu, sebelum jalan ini diperbaiki, dari Batulicin menuju Banjarmasin bisa memakan waktu hingga 7 jam perjalanan. Tetapi sekarang bisa ditempuh cukup dengan 5 jam saja,” ujar Fadli.



  • Wacana non ilmiah
   Wacana non ilmiah adalah tulisan yang isinya berupa kisah rekaan. Dalam penulisan non ilmiah ini terdiri dari berbagai unsur yaitu penokohan, konflik, setting, dll. Walaupun begitu penulisan ini tidak boleh sembarangan dalam membuat tulisan dan harus sesuai dengan etika penulisan yang telah ada.

Ciri-ciri karangan non ilmiah, antara lain :
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  2. Fakta yang disimpulkan bersifat subyektif,
  3. Gaya bahasa konotatif dan populer,
  4. Tidak memuat hipotesis,
  5. Penyajian dibarengi dengan sejarah,
  6. Bersifat imajinatif,
  7. Situasi didramatisir,
  8. Bersifat persuasif.

Contoh karangan non ilmiah adalah novel, dongeng, cerpen, komik maupun anekdot

0 komentar:

Posting Komentar